Senin, 05 Juli 2010

Dalam Proses Pengerjaan

Ada Apa Dengan Keluarga Aku Bisa


Tahukah Anda?

  • Kecepatan belajar anak sangat luar biasa. Di usia 5 tahun, anak sudah menguasai 90% kosakata orang dewasa.
  • Semakin bertambah usia, kecepatan belajar anak menurun drastis, terutama saat anak mulai masuk sekolah. Sampai dewasa, hanya 2-3% kapasitas otak yang berkembang.
  • Pembelajaran di sekolah dan cara mendidik orang tua di rumah menjadi penyebab terbesar menurunnya kemampuan belajar anak.

Kenapa?

Pendidikan di sekolah sangat menitikberatkan otak kiri: logika, matermatika, analisa, hafalan yang digambarkan sebagai kecerdasan IQ. Sedikit sekali bagian otak kanan dikembangkan. Di otak kananlah pusat seni, imajinasi, kepekaan, empati, keberanian, dan kreativitas. Daniel Goleman menyebutnya Kecerdasan Emosi.

Pentingkah Mengembangkan Otak Kanan?

Ya. Sangat penting. Dalam bukunya, Daniel Goleman menyatakan bahwa IQ hanya menyumbang 20% terhadap kesuksesan. 80% kesuksesan dipengaruhi oleh kecerdasan emosi. Sayang, sekolah kurang memberi porsi cukup untuk pengembangan kecerdasan emosi.

Apa Solusinya?

Karena sekolah kurang memperhatikan pengembangan otak kanan, kita perlu tempat pembelajaran yang bisa menutupi kekurangan itu; pendidikan yang memfokuskan diri pada pengembangan imajinasi, seni, kepekaan, dan kreativitas. Untuk tujuan itulah Rumah Belajar Anak dan Keluarga Aku Bisa, hadir.

Ada Apa di Rumah Belajar Anak dan Keluarga Aku Bisa?

‘Aku Bisa!’ kami sebut dengan rumah, bukan sekolah. Rumah adalah tempat paling nyaman bagi anak maupun orang tua. Aku Bisa menawarkan konsep rumah agar anak nyaman di dalamnya. Program-programnya didesain oleh praktisi psikolog anak dan pendidikan.